Bullying, Empati dan Era Society 5.0

BULLYING, EMPATI DAN ERA SOCIETY 5.0

Oleh : Fredi Hardiansyah (SMAN 1 PULUNG)

      Pada tahun 2019 lalu kita sudah mulai memasuki Era Society 5.0 dimana empati juga ikut terlibat didalamnya, jadi apakah yang dimaksud dengan empati itu ?  Apa pengertian dari Era Society 5.0 ? Apakah kedua hal tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain ? Bagaimana seorang pelajar mempersiapkan diri mereka untuk menghadapi Era Society 5.0 tersebut ? Dalam Essay ini Kita akan membahas hal – hal tersebut

     Dalam KBBI yang dimaksud dengan empati adalah keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain sedangkan pengertian dari Era Society 5.0 adalah era dimana manusia dituntut untuk lebih cepat menghasilkan solusi dalam memenuhi kebutuhannya untuk mengikuti pola perkembangan zaman. Dapat dikatakan empati memiliki peran besar dalam Era Society 5.0, karena dalam menyelesaikan suatu masalah dan menemukan solusi dari masalah tersebut seseorang harus bisa berfikir dan memposisikan dirinya sebagai orang yang terlibat dalam masalah tersebut.

      Apabila kita perhatikan dan rasakan dengan saksama nilai empati dari pelajar zaman sekarang masih sangat kurang, hal ini dapat dibuktikan dengan maraknya tindak bullying baik itu di Sekolah maupun di Media Sosial. Menurut data dari CNN Indonesia 41% siswa di Indonesia pernah menjadi korban bullying, presentase angka tersebut sudah melewati rata – rata Negara OECD ( Organitation of Economic Co-operation and Development ) sebesar 23%. Pada saat yang sama, 80% siswa Indonesia mengaku perlu membantu anak – anak yang mengalami pembullyan. Sementara 17% siswa mengalami kesepian, laporan juga mencatat sebanyak 21% siswa Indonesia pernah bolos Sekolah, menurut OECD di banyak Negara, bullying menjadi alasan siswa untuk bolos Sekolah. Sedangkan siswa yang menghargai sekolah dan menerima dukungan yang lebih besar dari orang tua lebih kecil kemungkinan untuk bolos sekolah. Selain kasus bullying di Sekolah ada juga kasus bullying di Media Sosial atau biasa disebut cyberbullying. Data dari Polda Metro Jaya, menyebutkan kasus cyberbullying di Indonesia terjadi setidaknya ada 25 kasus perharinya.

       Banyaknya kasus bullying ini membuktikan bahwa pengawasan dan bimbingan orang tua masih sangat kurang selain itu masalah ini membuktikan bahwa nilai empati di Indonesia juga masih sangat rendah, lalu bagaimana cara mengatasi masalah tersebut ? Salah satu caranya adalah dengan mengajak teman, anak atau saudara kita berempati, misalnya ketika ada tetangga atau orang lain yang membutuhkan bantuan alangkah baiknya kita membantu mereka keluar dari masalah tersebut. Karena pada dasarnya empati merupakan fondasi dari saling menghargai dan menghormati satu sama lain, untuk itu sebagai seorang pelajar perlu untuk menumbuhkan dan menerapkan sikap empati guna mempersiapkan generasi penerus yang hebat di Era Society 5.0 nanti.

Jadi kesimpulannya empati dan Era Society 5.0 memiliki hubungan dan keterkaitan satu sama lain, yaitu kita harus memiliki jiwa empati untuk menghadapi Era Society 5.0, karena tanpa adanya empati kita tidak akan mampu untuk menghadapi Era Society 5.0 nanti, dan sebagai orang tua atau seorang yang lebih tua dari saudara atau adik – adik kita seharusnya kita mampu dan sanggup untuk mendidik dan membimbing mereka antara mana yang baik dan mana yang buruk. Selain itu sebagai seorang pelajar perlu adanya persiapan diri dengan berlatih dan berempati sejak saat ini juga, dengan begitu empati akan tumbuh dan berkembang untuk menghadapi Era Society 5.0 nanti